Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Halo emosi muda,.. Assalamualaikum. Lautan dunia masih dan selalu menjadi sumber dari begitu banyak misteri yang tampaknya tak pernah terbatas dan tidak pernah diketahui. Dan salah satu teka-teki terbesar yang mengendap di dasar lautan adalah, kebiasaan laut yang sering menelan sesuatu tanpa jejak. Sejarah mencatat banyak peristiwa penting dalam kisah-kisah tentang kapal, pesawat, kapal selam, dan perenang yang telah berkelana di lautan, hanya untuk berputar tanpa arah di tempat ini, bingung dengan keberadaan tanpa petunjuk mengenai apa yang sedang terjadi pada mereka. Namun dari semua keanehan tentang hilangnya banyak hal yang dijelaskan.

Hilangnya Pulau-pulau Misterius

Salah satu fenomena yang masih berdiri tegak dalam kemisteriusan tingkat tinggi, adalah tentang dimana pulau-pulau yang berbaris di lautan tiba-tiba lenyap begitu saja, pulau hantu yang menghilang tersebut telah berhasil membuat pelaut bingung selama berabad-abad, memicu berbagai imajinasi dan berhasil menghindar dari setiap jawaban logika, untuk kemudian menjadi salah satu misteri yang paling aneh dari lautan di dunia. Dalam tulisan kali ini, kita akan membahas dunia yang aneh dari pulau-pulau yang menghilang tanpa jejak.

Pulau Bermeja

Salah satu kasus yang paling membingungkan dari pulau menghilang misterius ini adalah setitik kecil tanah tanpa penghuni yang dikatakan berada di Teluk Meksiko di lepas pantai utara semenanjung Yucatán Meksiko.

Sebuah pulau yang disebut Bermeja, pulau ini pertama kali disebutkan dalam daftar gugusan pulau-pulau di area ini oleh Alonso de Santa Cruz dan dipublish di tahun 1539. Bermeja kemudian digambarkan pada peta oleh seorang kartografer Spanyol dan para penjelajah di abad 16 dan 17 dan pada awalnya memang tidak ada yang terlalu aneh tentang pulau itu.

Memang pulau itu sering terlihat oleh pelaut yang lewat, sehingga tidak ada banyak alasan untuk meragukan bahwa pulau itu memang ada. Barmeja bahkan digunakan pada tahun 1970 sebagai landmark bagi Mexico untuk basis klaim wilayah untuk zona ekonomi sejauh 200 mil ke laut, yang meliputi tidak hanya wilayah perairan nelayan yang berharga, tetapi juga cadangan minyak yang besar. 

Pulau Barmeja menghilang dari catatan di akhir abad ke-17 dan di awal abad ke-18, tapi karena pulau itu muncul sekali lagi pada peta di tahun 1857, maka pulau ini telah menjadi fitur pada peta terpercaya selama berabad-abad, secara teratur disebutkan di buku tentang pulau-pulau Meksiko, tidak ada yang benar-benar membantah klaim keberadaan pulau itu persis di mana selama ini diketahui.

Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Keanehan mulai muncul di tahun 1997, ketika survei wilayah menyadari bahwa tidak ada apapun disana melainkan hanya lautan terbuka di mana pulau Barmeja sudah lama dikatakan ada.

Sebanyak tiga penelusuran lebih lanjut dilakukan pada tahun 2009 oleh National Autonomous University of Mexico (UNAM) atas nama Meksiko Chamber of Deputies, menggunakan perahu, satelit, dan pesawat pencarian jarak jauh serta helikopter pencarian, tetapi ekspedisi ini juga gagal untuk menemukan tanda-tanda keberadaan pulau tersebut.

Hilangnya pulau Barmeja membingungkan pihak pemerintah dan rakyat Meksiko, dan kehilangan itu jelas mengancam klaim wilayah ekonomi laut Meksiko, dimana Meksiko telah membuat wilayah berdasarkan keberadaan pulau tersebut.

Dengan menghilangnya sebuah pulau tempat lokasi klaim maka akan membatalkan perjanjian untuk hak atas cadangan minyak berharga yang berada di daerah sekitarnya.

Ada banyak teori tentang apa yang terjadi pada pulau Bermeja yang menghilang. Salah satunya adalah bahwa naiknya permukaan laut atau efek dari aktivitas tektonik telah membuat pulau ini menghilang di bawah gelombang laut. Teori lain adalah bahwa kartografer yang pada awalnya memetakan Bermeja membuat kesalahan lokasi pulau atau bahkan membuat sebuah pulau fiktif dengan tujuan membingungkan musuh.

Dengan semua kebingungan ini, musuh malah akan lebih mungkin untuk memasuki ke suatu daerah di mana sebuah pulau saingan mereka dapat ditemukan. Julio Zamora, presiden Mexican Society of Geography, mengatakan masalah ini:

"Negara membuat peta pada abad ke-16 dan ke-17 menerbitkannya dengan tidak akurat untuk mencegah musuh-musuh dari menggunakannya".

Masalahnya adalah bahwa ada banyak dokumen dari sumber jauh yang bervariasi yang memberikan deskripsi tepat tentang keberadaan pulau Bermeja. Selain dari penampakan sebuah pulau, juga pasti ada banyak peta yang dibuat oleh berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, yang jelas-jelas menampilkan pulau itu tepat pada posisinya.

Beberapa orang percaya bahwa pulau memang ada, dan hanya salah tempat melalui perhitungan lokasi yang salah. Salah satu teori konspirasi yang lebih sangar adalah bahwa CIA sengaja menghancurkan pulau tersebut dalam rangka untuk menghapus klaim Meksiko pada wilayah Teluk dengan cadangan minyak yang banyak, dan untuk meningkatkan kedaulatan AS pada minyak di wilayah tersebut serta memperluas zona ekonomi Amerika Serikat di wilayah ini.

Meksiko terus melakukan upaya untuk menemukan di mana pulau Barmeja mungkin berada, tetapi di mana posisi pulau itu, ada atau benar-benar tidak ada sama sekali tetap menjadi sebuah misteri.

Hilangnya Pulau Surga Antilia

Pulau Bermeja tentu bukan satu-satunya pulau yang telah hilang tanpa jejak. Memang, misteri ini adalah fenomena yang telah membingungkan penjelajah yang berlayar di laut selama berabad-abad. Salah satu laporan awal dari sebuah pulau menghilang misterius lainnya adalah kisah sebuah pulau yang hilang yang disebut Antillia, yang pertama kali disebutkan pada tahun 714, selama penaklukan Muslim di Hispania dan semenanjung Iberia.

Dikatakan ketika pihak Muslim berhasil mencapai Spanyol, sekelompok uskup Kristen bergegas berlayar menuju cakrawala lautan dan tidak akan berhenti sampai mereka mencapai tanah yang diyakini telah diberkati, sebuah tanah yang mereka sebut Antillia, juga dikenal sebagai "Pulau Tujuh Kota." 

Pulau yang digambarkan bagaikan surga, di mana semua hal masih suci dan diberkati, dan tempat di mana orang-orang pribuminya dikatakan telah diajarkan dan tercerahkan. Pulau ini kemudian ditempatkan pada peta di suatu tempat di tengah-tengah lautan Atlantik hingga sampai pada abad ke-15. 

Ketika eksplorasi lebih lanjut untuk mencari daerah tersebut menjadi sia-sia, faktanya tidak ada tanda-tanda bahwa pulau Antillia memang exist, dan akhirnya pulau ini mulai memudar dari catatan, meskipun ada satu orang pria yang mengaku telah lama tinggal di pulau yang dikatakan hilang telah memberikan Christopher Columbus pemahaman yang berharga sebelum akhirnya Christopher Columbus mengukir sejarah merahnya dengan membantai jutaan penduduk asli Amerika.

Laporan ini ditulis dari dalam sebuah buku oleh sejarawan Spanyol Peter Martyr d'Anghiera, berjudul De Orbe Novo. Dalam beberapa kali, telah ada dugaan bahwa pulau mitos Antillia itu mungkin hanya sebuah kesalahan identifikasi dari pantai Kuba.

Hilangnya Pulau Buss

Laporan lain dari pulau yang menghilang berasal dari tahun 1576, ketika Kapten James Newton melintasi sebuah pulau aneh, bersama dengan kapal Emmanuel, saat ia berusaha untuk memetakan bagian utara-barat dari Eropa ke Asia.

Pulau ini digambarkan dipenuh hutan lebat dan penuh dengan kehidupan, diberi nama pulau Buss, nama yang diambil dari jenis kapal yang menemukannya. Pulau Buss lantas tercatat di dalam peta, namun banyak ekspedisi lebih lanjut gagal menemukan jejak keberadaan pulau itu.

Sampai pada tahun 1671 ketika sebuah kapal lain menemukan pulau yang belum dikenal tersebut, dimana seorang pria berkebangsaan Inggris, Thomas Shepard dari Hudson Bay Company benar-benar berhasil mendarat di atasnya dan membuat usaha tentang penamaan landmark dari pulau yang hilang, serta mencatat berbagai flora dan fauna yang menghuni tempat tersebut.

Namun ketika Shepard mencoba untuk kembali ke pulau misterius itu beberapa tahun kemudian, pulau itu kembali hilang, seolah-olah tidak pernah ada sama sekali. Tidak ada ekspedisi lanjut yang mampu untuk menemukan jejak pulau Buss, dan akhirnya pulau itu secara bertahap dihapus dari peta. Pendapat umum pada saat itu adalah kemungkinan pulau tersebut tenggelam di kegelapan dasar lautan.

Lenyapnya Pulau Sarah

Berikut salah satu dari sekian banyak pulau misterius menghilang yang telah mencemari sejarah maritim. Pada tahun 1858 sebuah pulau di dekat Pulau Paskah ditemukan dan diklaim oleh sebuah perusahaan guano Amerika, yang kemudian mereka menamakannya sebagai Sarah Ann Island.

Pada tahun 1930, disebutkan oleh seorang astronom Jerman bahwa pulau itu akan berada pada posisi terbaik dimana gerhana matahari total terjadi yang dijadwalkan pada tanggal 8 Juni 1937, dan telah diputuskan oleh berbagai ilmuwan bahwa pulau itu adalah lokasi yang ideal untuk mendirikan sebuah observatorium untuk menyaksikan peristiwa penting tersebut.

Pulau ini lantas menjadi pilihan, dan sebuah ekspedisi oleh Armada Pasifik Amerika Serikat dikirim untuk mendarat di sana, tetapi ketika mereka tiba, pulau itu telah menghilang tanpa jejak. Sebuah pencarian ekstensif kemudian dilakukan untuk mencari jejak keberadaan pulau tersebut, namun sayangnya menemui kegagalan.

Sebuah observatorium lantas didirikan di Canton, di Kepulauan Enderbury yang berada di dekatnya. Sementara itu, pulau Sarah Ann diam-diam dihapus dari peta resmi angkatan laut.

Kasus hilangnya Sarah Anne Island sangat aneh, pulau itu ditemukan oleh sebuah perusahaan yang melakukan survei dan berniat untuk mengembangkannya dengan alasan ekonomi di bawah Akta Kepulauan Guano, mungkin mereka memiliki sedikit alasan untuk mengarang keberadaan tempat tersebut. Pertanyaannya, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Misteri Hilangnya Pulau Sannikov Land

Di belahan dunia lainnya, pada abad ke-19 sebuah pulau juga turut menghilang secara misterius, yang disebut Sannikov Land, berada di Laut Arktik di lepas pantai dingin Siberia. Disini pulau itu terlihat dan dipetakan oleh para penjelajah di tahun 1811, 1896, dan 1893, dan pulau itu menjadi tempat mistis di Rusia pada abad ke-19.

Beberapa upaya dilakukan untuk mencapai daratan baru yang aneh ini, terutama ekspedisi yang dilakukan pada tahun 1901 yang diluncurkan oleh seorang penjelajah Baltic asal Jerman bernama Baron Eduard Tol, yang telah melihat keberadaan pulau tersebut dengan mata kepalanya sendiri pada tahun 1886.

Misi penjelajahan ini disebut Rusia Polar Expedition, Toll dan kapalnya yang bernama Zarya, pergi berlayar dengan misi untuk menemukan dan mendefinisikan Sannikov Land, Tol menjelajahi es Laut Laptev untuk mencarinya. Sayangnya, kapal Zarya malah terperangkap dalam bongkahan tebal es yang mengambang di dekat Kepulauan Siberia Baru dan tidak mampu untuk melanjutkan perjalanan. 

Peristiwa ini menjadi awal misteri pada awak kapal itu sendiri, sebagai pria yang pantang menyerah, Toll bersama tiga orang anggota ekspedisinya meninggalkan kapal mereka untuk pergi berjalan diatas es dengan berjalan kaki, di mana mereka melangkah keluar dari kapal untuk kemudian tidak pernah terlihat lagi.

Pulau legendaris ini telah menangkap imajinasi publik selama bertahun-tahun, menjadikannya sebagai ladang mitos, semacam Holy Grail, namun ketika kapal pemecah es milik Soviet, Sadko berhasil melewati daerah tersebut pada sebuah ekspedisi di tahun 1937, tidak ditemukan jejak apapun dari keberadaan pulau tersebut.

Telah berspekulasi oleh para sejarawan bahwa, mengingat banyaknya penampakan pulau itu, Sannikov Land kemungkinan memang ada, namun telah tenggelam akibat erosi pantai. Tetapi tidak ada yang tahu pasti tentang bagaimana pulau tersebut bisa menghilang.

Pulau Hantu Saxemberg

Kisah pulau lainnya yang telah raib dari keberadaannya adalah pulau Saxemberg, yang pernah dipetakan di wilayah Atlantik Selatan antara abad ke 17 dan abad ke-19. Pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh seorang penjelajah Belanda bernama John Lindestz Lindeman, pulau ini digambarkan sebagai dataran rendah, dengan gunung runcing yang menonjol di tengahnya.

Lindeman bahkan membuat sketsa dari pulau tersebut, seperti yang dilakukan oleh penjelajah lainnya, dengan adanya sketsa tersebut bahkan menguraikan berbagai bentuk pohon dan tanaman yang unik yang dapat ditemukan di sana.

Namun, banyak ekspedisi ke lokasi di mana pulau misterius tersebut dikatakan eksis tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaannya. Hingga sampai di tahun 1804 ketika sebuah laporan yang dapat diandalkan mengenai keberadaan Saxemberg ini datang dari kapal Schooner milik Amerika bernama Fanny, dimana awak kapal mengklaim jelas telah menyaksikan pulau tersebut selama 4 jam.

Selama masa tersebut, Kapten Galloway yang merupakan kapten kapal, melaporkan bahwa pulau itu muncul dengan deretan pohon dengan puncak di tengahnya, seperti awalnya dijelaskan. Saxemberg juga terlihat pada tahun 1809 oleh Kapten Long, dari Columbus, yang menggambarkannya demikian:

"Pulau Saxonburg memiliki panjang sekitar empat liga, N. W. dan S. E., dan sekitar 2 ½ mil lebarnya. Akhir dari N. W. dari tebing tingginya sekitar 70 kaki, bentuk tegak lurus, dan terbentang disepanjang ke selatan-timur sekitar 8 mil. Anda akan melihat pohon-pohon di sekitar satu mil dari setengah jaraknya, dan pantai yang berpasir".

Pada tahun 1816 pulau itu terlihat lagi oleh awak kapal True Briton, yang mengamatinya sekitar 6 jam lamanya, dan juga menyebutkan adanya puncak runcing dan hutan.

Namun untuk menindaklanjuti keberadaan pulau ini, maka ekspedisi kemudian diluncurkan oleh Kapten Cornwallis dan Horsburgh untuk memvalidasi klaim ini pada tahun 1821 dan 1824, mereka tidak menemukan jejak pulau misterius tersebut, meskipun laporan terus hadir dari para penjelajah yang telah melihat pulau itu meski mereka tidak mendarat.

Dalam beberapa tahun kemudian, laporan dari penampakan pulau Saxemberg terus berkurang sampai akhirnya pulau itu diterima secara luas sebagai pulau hantu belaka, keberadaannya tidak pasti, dan secara bertahap dihapus dari peta.

Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Pulau Emerald

Di sekitar waktu yang sama, ada pulau lain yang menghilang, yang disebut dengan Emerald Island atau Pulau Zamrud, terletak di sebelah selatan Pulau Macquarie, antara Selandia Baru dan Antartika.

Pulau ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1820-an, ketika seorang kapten asal Inggris William Elliot dan krunya di atas kapal laut yang disebut Emerald melihat sebuah pulau yang belum dipetakan di bagian selatan dari Pulau Macquarie, antara Selandia Baru dan Antartika.

Mereka mengklaim pulau itu adalah pegunungan nan kasar, melonjak tebing-tebing tinggi dan puncaknya, mereka menamakannya dengan nama kapal mereka sendiri. Namun ketika sebuah kapal dari Amerika Serikat berusaha untuk melokasikan pulau misterius tersebut di tahun 1840-an, mereka tidak menemukan jejak daratan apapun di area tersebut.

Kemudian, anehnya pada tahun 1890, sebuah kapal Selandia Baru kembali menemukan pulau hilang ini, mereka menggambarkannya dalam banyak definisi yang sama seperti ekspedisi pertama kali yang menyebutkan pulau itu.

Lantas sebuah ekspedisi diluncurkan oleh Kapten John King Davis pada tahun 1909, mengikuti koordinat yang dijelaskan oleh kapal Selandia Baru sebelumnya, mereka juga gagal menemukan jejak keberadaan pulau yang diklaim berukuran besar, pulau bergunung-gunung.

Meskipun ada banyak laporan kontradiktif tentang adanya sebuah pulau di daerah tersebut, Emerald Island terus muncul di dalam peta sampai akhir tahun 1980-an.

Kemunculan Pulau Secara Misterius

Menambah keanehan dari hilangnya pulau-pulau dilautan, adalah kemunculan pulau secara tiba-tiba hanya untuk kemudian menghilang lagi. Sebuah laporan aneh dari 1878 menggambarkan sebuah pulau yang tiba-tiba muncul di lepas pantai desa Ballycotton.

Pulau ini tampak begitu jelas dan nyata dengan formasi batuan, pasir pantai, pegunungan, dan bahkan pohon-pohon dan vegetasi yang ada di pantainya. Ada beberapa ekspedisi yang berangkat untuk mencoba mendarat di tanah pulau aneh tersebut, tapi anehnya ketika mereka mendekati pulau tersebut, tiba-tiba saja semua menjadi tidak jelas dan membingungkan, pulau itu menghilang tanpa peringatan apapun, pergi begitu saja seperti sebagaimana pada awalnya ia muncul.

Pulau Talpatti

Ada banyak cerita pulau dalam lanskap sejarah dunia maritim, tapi sejauh ini semua itu masih merupakan fenomena terbatas pada zaman dimana kapal layar kayu berderit dengan teknologi yang kurang memadai.

Nah pada 1970-an dimana teknologi sudah cukup maju, ada sebuah pulau yang cukup terkenal dan dieksplorasi, yang terduduk dalam aliran sungai besar Gangga yang luas dan cekungan sungai Brahmaputra antara Bangladesh dan India. Pulau ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970 oleh satelit Amerika dan digambarkan sekitar dua mil panjangnya dan tergeletak di dekat tepi antara sungai Hariabhanga di perbatasan Bangladesh dan India.

Pulau ini pasti ada pada saat itu, seperti yang secara luas dapat dilihat dan didokumentasikan. Keberadaan pulau baru ini memicu sengketa antara kedua negara, yang masing-masing ingin mengklaim wilayah untuk mereka sendiri demi memperpanjang hak teritorial mereka. Mereka bahkan memiliki nama sendiri untuk pulau baru tersebut, India menyebutnya "New Moore Island" dan Bangladesh menyebutnya sebagai "South Talpatti."

Sengketa ini menjadi begitu panas, dimana India telah mengirim kapal perang ke wilayah itu dalam rangka untuk mengamankan pulau itu dari klaim bangladesh pada tahun 1981. Namun pada tahun 2014, keputusan oleh pengadilan PBB akhirnya membereskan sengketa tersebut dan menyatakan bahwa pulau itu milik Bangladesh, namun anehnya daratan itu telah menghilang secara misterius dari muka bumi. Apa yang terjadi dengan pulau itu, tidak ada yang tahu.

Misteri Aneh Hilangnya Sebuah Pulau Besar

Teka-teki lain yang menyangkut dengan sebuah pulau yang menghilang adalah sebuah pulau yang bernama Sandy Island, yang seharusnya berada di dekat Kepulauan Chesterfield, antara Australia dan Kaledonia Baru di Samudra Pasifik Selatan.

Pulau ini bukanlah pulau yang kecil, berukuran sekitar 15 mil panjangnya, dengan 3 mil lebar, serta meliputi sekitar 45 mil persegi, sekitar satu setengah kali ukuran Pulau Manhattan, Sandy Island merupakan fitur panjang dari peta dan atlas.

Penyebutan pertama pulau itu mungkin berasal dari sebuah laporan penjelajah Inggris, Kapten James Cook, yang melintasi pulau tersebut di tahun 1772 dan menulis tentang hal itu dalam jurnalnya. Penemuan resmi pertama dari Sandy Island diikuti pada tahun 1792, ketika seorang navigator Perancis Joseph de Bruni d'Entrecasteaux menyaksikannya secara langsung.

Pulau ini terlihat secara sporadis disepanjang abad ke-18 dan ke-19, kadang-kadang banyak kapal-kapal yang lewat cukup dekat untuk menggambarkan adanya vegetasi, pantai, dan medannya, dan mulai rutin tampil di berbagai peta dan grafik navigasi ketika itu, terutama dijelaskan dan dipetakan oleh awak kapal penangkap ikan paus Velocity asal Inggris pada tahun 1876, yang menggambarkan sebagai pulau berpasir.

Menariknya, Sandy Island tampil pada peta dengan baik hingga sampai ke zaman modern, seperti di dalam Times Atlas of the World, di mana ia disebut sebagai Sable Island, National Geographic atlas, dan bahkan muncul di Google Earth. Untuk semua penampakan ini, maka jelas pulau ini sebagai tempat yang nyata yang telah dikenal selama berabad-abad.

Namun, sesuatu yang aneh terjadi pada tahun 2000, ketika sekelompok grup radio amatir melakukan kegiatan kepramukaan di lokasi yang jauh untuk mengirim transmisi yang melintasi Sandy Island pada peta modern.

Mereka berpikir lokasi ini benar-benar sempurna, kemudian kelompok tersebut pergi ke tempat itu dan mereka hanya menemukan hamparan air, benar-benar tidak ada tanda-tanda pulau apapun, dan akhirnya mereka menyimpulkan bahwa daratan yang hilang tersebut pada kenyataannya memang tidak pernah ada.

Tidak sampai 12 tahun kemudian, kesimpulan diatas kemudian dikuatkan oleh tim peneliti Australia yang melakukan 25 hari perjalanan melalui Laut Coral timur, di mana pulau Sandy seharusnya berada. Mereka langsung curiga ketika mereka mencapai sebuah lokasi yang diklaim sebagai Sandy Island dimana grafik kedalaman mereka menunjukkan lebih dari 1.300 meter (4.300 kaki) di persis lokasi yang sama di mana peta ilmiah dan Google Earth mengklaim ada sebuah pulau dengan luas 45 mil persegi. 

Ketika tim tersebut menganalisis grafik bahari lainnya hanya berdasarkan pengukuran kedalaman, tidak ada pulau yang tercantum di lokasi itu.

Memang tidak ada sama sekali, bahkan tidak ada gunung bawah laut di daerah itu, yang berarti bahwa ini bukanlah kasus dimana sebuah pulau telah tenggelam oleh naiknya permukaan laut. Sungguh sangat membingungkan, dan satu-satunya cara dimana sebuah pulau bisa pernah ada disitu adalah sesuatu yang mungkin mengapung di permukaan laut itu sendiri.

Kesimpulannya dari pemetaan ini adalah, Sandy Island belum pernah ada sama sekali, dan entah bagaimana pulau itu berhasil menyelinap ke dalam peta dan terus tetap berada di dalamnya bahkan di era zaman modern dari satelit dan teknologi pemetaan yang canggih.

Banyak teori yang bermunculan untuk mencoba menjelaskan misteri Sandy Island, seperti gagasan yang menyajikan bahwa pulau itu telah hilang dari naiknya permukaan air laut atau aktivitas tektonik, tetapi bukti yang ada menunjukkan bahwa kemungkinan besar pulau itu tidak pernah ada di tempatnya.

Jadi, jika pulau itu tidak pernah ada, bagaimana pulau itu berhasil dalam waktu yang lama terlihat oleh para pelaut, tetapi juga muncul pada peta dunia hingga sampai hari ini? Ada satu teori dari yang pelaut lihat pada abad ke-18 dan ke-19 adalah dimana mereka menyaksikan adanya bongkahan batu dari letusan gunung berapi bawah laut yang terombang-ambing di permukaan, yang disebut rakit laut apung dan bisa memberi ilusi bahwa sebuah pulau pernah ada di lokasi itu.

Memang daerah tersebut memiliki aktivitas gunung berapi, sehingga hal ini tentu saja merupakan sebuah kemungkinan.

Adapun kesalahan pemetaan dari Sandy Island, sebuah teori baru-baru ini adalah dimana kapal Velocity, yang secara luas dianggap sebagai salah satu kapal pertama memetakan bentuk pulau itu dan membuatnya menjadi fitur populer di berbagai chart dan peta, telah membuat kesalahan, dan kesalahan ini kemudian disalin oleh peta lebih lanjut tanpa pernah ada konfirmasi pemeriksaan.

Dalam hal ini, awak kapal mungkin telah salah mengidentifikasi sesuatu yang lain sebagai sebuah pulau, dan dari sana akhirnya menjadi diterima sebagai fakta oleh kartografer. Seorang peneliti di Auckland Museum bernama Shaun Higgins mengatakan masalah ini:

"Sejauh yang saya tahu, pulau itu direkam oleh kapal penangkap ikan paus Velocity yang... anggapan saya adalah bahwa mereka hanya mencatat bahaya pada saat itu. Mereka mungkin telah mencatat karang yang rendah atau berpikir mereka melihat karang. Mereka bisa saja berada di tempat yang salah. Ada beberapa jumlah kemungkinan".

Namun untuk semua teori, jawaban konkret untuk pertanyaan tentang apa yang terjadi dengan Sandy Island masih tetap sulit dipahami. Apapun alasan menghilangnya Sandy Island, atau lebih mungkin kemampuannya untuk tetap menjadi fitur pada peta dan grafik begitu lama tanpa ada yang memperhatikannya bahwa ia tidak pernah benar-benar ada, untuk saat ini pulau tersebut telah dihapus dari Google Earth dan tidak akan muncul dalam edisi mendatang pada peta National Geographic.

Dan kejadian aneh ini tetap menarik dimana betapa sedikit yang kita kadang-kadang tahu tentang apa yang benar-benar atau tidak ada di sana selama cakrawala waktu bahkan tiba di dunia modern, dan berapa banyak dari kita secara membabi buta mempercayai peta dan grafik yang telah tersedia bagi kita. 

Siapa yang tahu apa daratan lain di peta kita yang telah mungkin menghilang atau bahkan benar-benar tidak pernah ada sama sekali? Sandy Island menunjukkan bahwa misteri ini tidak hanya terbatas pada pelaut kuno dari abad terakhir.

Misteri Menghilangnya Pulau-Pulau Tanpa Jejak

Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi?

Jadi apa yang kita dapatkan dari kasus-kasus pulau yang menghilang? Ada banyak teori yang dikemukakan untuk akar dari fenomena tersebut. Dalam beberapa kasus, seperti yang mungkin dengan Sandy Island, itu hanya sebuah kesalahan yang tergelincir tanpa mendapatkan perbaikan dalam peta. 

Sebuah kapal mungkin saja tanpa sengaja membuat grafik sebuah pulau yang tidak ada atau kesalahan memetakan posisi daratan lain. Dalam kasus lain, penampakan pulau-pulau hantu ini mungkin hasil dari jenis ilusi optik yang unik dan kompleks yang disebut Fata Morgana, di mana lapisan udara dari suhu yang berbeda membelokkan sinar cahaya untuk mendistorsi objek yang jauh seperti perahu, pantai, terumbu karang, atau pulau-pulau ke titik dimana semua itu dikenali sebagai objek yang nyata dan tampak lebih dekat atau lebih besar dari yang sebenarnya.

Namun kemungkinan lain untuk pulau-pulau menghilang, seperti yang telah kita lihat, gagasan dimana mereka benar-benar pernah ada adalah pulau yang tenggelam, kenaikan permukaan laut, aktivitas tektonik, atau bencana.

Lebih jauh dari ide ekstrim yang ada, yakni kemungkinan beberapa pulau memang telah sengaja dihancurkan untuk tujuan jahat, bahkan teori dimana pulau-pulau tersebut telah melewati celah interdimensional dan menembus dimensi alam yang berbeda, atau sebuah gagasan dimana pulau-pulau tersebut hanya sebuah jubah penyamaran dari kendaraan alien yang kemudian dibawa pergi entah kemana untuk sebuah tujuan ajaib yang kita tidak bisa mengerti? Meski terdengar begitu konyol, namun sebuah teori tetap saja memiliki sebuah kemungkinan.

Sejarah dipenuhi dengan berbagai laporan seperti pulau misterius yang lenyap dari segala bentuk dan ukuran di seluruh penjuru dunia, ada kemungkinan bahwa tidak ada satu penjelasan universal untuk kasus-kasus misterius tersebut, melainkan dari banyak campuran, dan tampaknya bahwa kita mungkin tidak akan pernah benar-benar dapat memecahkan beberapa teka-teki ini.

Banyak dari pulau-pulau ini akan tetap berada diluar pemahaman kita. Di luar sana, di atas deburan ombak, mungkin ada sebuah jawaban yang kita cari sedang mengintai kita, tersembunyi dan dapat menghindari kita.

Satu hal yang tidak tampak pasti adalah bahwa apakah pulau-pulau menghilang misterius tersebut hanya kesalahan informasi, ilusi, korban fenomena alam, atau indikasi dari kekuatan yang bekerja di luar pengetahuan ilmiah kita saat ini, mereka telah menangkap imajinasi, dan menunjukkan kepada kita bahwa lanskap yang kita kenal dari planet kita tidak selalu seperti yang didefinisikan atau seperti yang dijelaskan dari yang kita pikirkan.

Kita hanya mengetahui sedikit sekali dari luasnya lautan, dan lautan memang akan tetap dan selamanya selalu menjadi tempat misterius yang menyajikan fakta kepada kita bahwa kita hanyalah segelintir makhluk kecil di antara luasnya ciptaan Allah. Semoga anda berfikir dan Wassalamualaikum.